Bom Manusiawi

Oleh Dahlan Iskan

Bom Manusiawi
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Di jarak waktu yang sama Betsy terbangun lagi. Terdengar suara rentetan tembakan yang ketiga.

Dia menghubungi 911 lagi. Kali ini sambil bertanya: apa yang harus dilakukan.

Polisi menjawab: sudah mengirimkan petugas ke lokasi. Masih belum ada laporan dari petugas lapangan.

Betsy tidak kembali tidur. Dia membuka jendela. Dia ingin tahu apa yang sedang terjadi. Dia lihat ada mobil-rumah parkir di pinggir jalan. Warnanya putih.

Di Amerika banyak sekali mobil seperti itu. Yakni mobil yang dipakai ke tempat rekreasi. Lalu berhari-hari parkir di tempat wisata.

Mereka juga biasa membawa meja kursi. Untuk duduk-duduk di sebelah mobil –sambil menikmati indahnya lokasi wisata. Kali ini, malam itu, mobil-wisata itu parkir di pinggir jalan utama di pusat kota Nashville.

Dari jendela itu, Betsy tidak hanya melihat mobil rekreasi berwarna putih itu. Dia juga mendengar suara yang keluar dari speaker mobil tersebut.

"Menjauhlah. Menjauhlah. Mobil ini akan meledak dalam waktu 15 menit," bunyi suara itu.

Ia tidak setuju dikembangkannya 5G –sebagai alat yang akan menghilangkan hak-hak dan rahasia pribadi warga negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News