Bom Saudi Akhiri Ketenangan di Ibu Kota Yaman

Bom Saudi Akhiri Ketenangan di Ibu Kota Yaman
Ilustrasi. Foto: reuters

Mereka menangkapi para pendukung Saleh. Sebagian dipenjara, sedangkan sebagian lainnya langsung ditembak mati. Perlawanan dari pasukan pendukung Saleh masih terjadi di Hada Street.

Berdasar video yang diunggah Ansar Allah, media centre milik Houthi, tampak puluhan prajurit pendukung Saleh telah mereka tahan.

Para jurnalis di Sanaa juga terkena imbasnya. Berdasar laporan Reporters Without Borders (RSF) yang dilansir Al Jazeera, pasukan Houthi menyerang kantor pusat saluran televisi Yemen Al Youm Sabtu (2/12). Saluran televisi tersebut memang berafiliasi dengan Partai Kongres Rakyat Umum yang dibentuk Saleh.

Kantor itu dikuasai Houthi dan 41 jurnalis serta staf di dalamnya ditahan hingga kemarin. Tiga penjaga keamanan di kantor media tersebut terluka dalam serangan itu.

Sumber RSF mengungkapkan bahwa para tahanan dipaksa memberikan kode akses saluran televisi tersebut. Hal itu membuat Houthi dengan leluasa bisa mengunggah berita versi mereka sendiri.

’’Kami mengecam tindak kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan Houthi. Hal tersebut merupakan pelanggaran berat pada Konvensi Jenewa,’’ tegas Kepala RSF Timur Tengah Alexandra El Khazen. Dia meminta Houthi agar segera membebaskan para jurnalis yang ditahan.

Saat ini setidaknya ada 13 jurnalis dan pekerja media yang ditahan Houthi dan Al Qaedah di Yaman. Akibatnya, negara yang luluh lantak akibat perang itu duduk di posisi 166 dari 189 negara yang Indeks Kebebasan Pers-nya rendah berdasar survei terbaru yang dilakukan RSF tahun ini.

Sementara itu, PBB menegaskan bahwa jutaan orang akan tewas karena kelaparan akut. Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Cheikh juga menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk menahan diri.

Padahal, sehari setelah kematian mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh pada Senin (4/12), Sanaa sempat agak tenang.

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News