Bonek Aljazair Gelar Doa, Pendukung Portugal Lepas Bendera

Bonek Aljazair Gelar Doa, Pendukung Portugal Lepas Bendera
Suporter Aljazair menyempatkan diri mengunjungi Cape Point (Tanjung Harapan) setelah menonton tim mereka bertanding melawan Inggris. Foto Yuyung Abdi/JAWA POS

Dari lokasi parkir kendaraan menuju ke puncak Cape Point, pengunjung bisa berjalan kaki, naik kereta monorel, atau menumpang minibus. Jika berjalan kaki, dibutuhkan waktu sekitar satu jam. Kalau naik kereta monorel, pengunjung dikenai tarif 60 rand (sekitar Rp 75.000 dengan asumsi 1 rand = Rp 1.250) per orang.

Jika menggunakan minibus yang berkapasitas 20 orang, tarif sekali berangkat 200 rand, yang ditanggung rata seluruh penumpang. Jalan menuju puncak tersebut mirip dengan kawasan pegunungan, tapi tidak berkelok-kelok. Jalannya tak begitu terjal. Baru pada tanjakan terakhir sebelum menuju puncak, jalan lebih menanjak.

Di pos terakhir itulah kendaraan berhenti. Untuk sampai di puncak, pengunjung harus menggunakan alat transportasi yang disediakan oleh pengelola. Yakni, kereta khusus atau minibus. Kereta khusus bisa memuat 12 orang, sedangkan minibus sampai 20 orang. Jalannya cukup menanjak dengan kemiringan 30-45 derajat.

Untuk mencapai menara, pengunjung naik lagi sejauh 1 km. Kemiringan jalur tersebut lebih dari 60 derajat. Jadi, pengunjung harus sangat hati-hati agar tidak terpeleset. Nah, dari permukaan laut ke puncak Cape Point, ketinggian sekitar 300 m.

Di antara tempat menarik di Cape Town, Afrika Selatan, yang dikunjungi banyak suporter selama berlangsungnya Piala Dunia adalah The Cape of Good

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News