Bonek Aljazair Gelar Doa, Pendukung Portugal Lepas Bendera
Selasa, 22 Juni 2010 – 07:07 WIB
Dari lokasi parkir kendaraan menuju ke puncak Cape Point, pengunjung bisa berjalan kaki, naik kereta monorel, atau menumpang minibus. Jika berjalan kaki, dibutuhkan waktu sekitar satu jam. Kalau naik kereta monorel, pengunjung dikenai tarif 60 rand (sekitar Rp 75.000 dengan asumsi 1 rand = Rp 1.250) per orang.
Jika menggunakan minibus yang berkapasitas 20 orang, tarif sekali berangkat 200 rand, yang ditanggung rata seluruh penumpang. Jalan menuju puncak tersebut mirip dengan kawasan pegunungan, tapi tidak berkelok-kelok. Jalannya tak begitu terjal. Baru pada tanjakan terakhir sebelum menuju puncak, jalan lebih menanjak.
Di pos terakhir itulah kendaraan berhenti. Untuk sampai di puncak, pengunjung harus menggunakan alat transportasi yang disediakan oleh pengelola. Yakni, kereta khusus atau minibus. Kereta khusus bisa memuat 12 orang, sedangkan minibus sampai 20 orang. Jalannya cukup menanjak dengan kemiringan 30-45 derajat.
Untuk mencapai menara, pengunjung naik lagi sejauh 1 km. Kemiringan jalur tersebut lebih dari 60 derajat. Jadi, pengunjung harus sangat hati-hati agar tidak terpeleset. Nah, dari permukaan laut ke puncak Cape Point, ketinggian sekitar 300 m.
Di antara tempat menarik di Cape Town, Afrika Selatan, yang dikunjungi banyak suporter selama berlangsungnya Piala Dunia adalah The Cape of Good
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor