Bonek Aljazair Gelar Doa, Pendukung Portugal Lepas Bendera

Bonek Aljazair Gelar Doa, Pendukung Portugal Lepas Bendera
Suporter Aljazair menyempatkan diri mengunjungi Cape Point (Tanjung Harapan) setelah menonton tim mereka bertanding melawan Inggris. Foto Yuyung Abdi/JAWA POS
 

Menurut beberapa pengunjung, mereka datang ke Cape Point untuk mencari berkah. "Teman-teman kami yang datang ke Cape Town juga pergi ke sini (Cape Point)," kata El Hadi Zerari, suporter Aljazair yang sore itu mengoordinasi satu bus (berisi sekitar 50 orang) teman-temannya.

 

Dia percaya doanya saat di puncak Cape Point akan terkabul. "Apa salah jika saya berdoa di sini agar tim kami bisa lolos ke babak selanjutnya?" kata pria 37 tahun yang berprofesi sebagai presenter sebuah televisi di Aljazair tersebut.

 

Selain bertemu suporter Aljazair, sore itu kami bertemu 20-an suporter Portugal. Mereka menuju puncak Cape Point dengan membawa serta bendera negaranya. Mereka lalu berfoto ria dengan bendera itu sebelum akhirnya bendera tersebut dilemparkan dari puncak Cape Point. "Kami percaya, keinginan kami akan terkabul jika disampaikan di sini," ujar Tony Labelo, koordinator suporter Portugal.

 

Apa keinginan Tony? Dia menyebut ada beberapa. Salah satunya, dia berharap Portugal bisa menjuarai Piala Dunia tahun ini. Lantas, apa maksud ritual melepas bendera Portugal itu? Tony hanya tersenyum, tak bisa menjawab detail. "Tidak ada maksud apa-apa. Kalau (bendera) ini dilepas, kami masih punya (bendera) yang lain," ungkap pria 68 tahun tersebut. (*/ari)

Di antara tempat menarik di Cape Town, Afrika Selatan, yang dikunjungi banyak suporter selama berlangsungnya Piala Dunia adalah The Cape of Good


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News