Booking Dua Pemijat, Kakek Jantungan Tewas

Booking Dua Pemijat, Kakek Jantungan Tewas
Booking Dua Pemijat, Kakek Jantungan Tewas
NAGOYA- Usia M Hilal Yahya boleh saja sangat tua, 60 tahun. Tapi dalam soal selera, warga Blok D1 Nomor 3 perumahan Anggrek Sari, Batam itu terbilang luar biasa. Betapa tidak, meski berusia cukup renta, Hilal masih berani membooking Kartiem (45) dan Sulastri (44), dua pemijat sekaligus.

Tragisnya, Hilal justru menjadi tewas dalam kamar 425 Mega Hotel, Nagoya, Batam. Belum ada laoran yang menyebut apakah Hilal tewas sebelum atau sesudah dipijat oleh dua orang tersebut. Yang jelas, Hilal tewas tanpa sehelai benangpun di dalam toilet kamar hotel tersebut.

Kuat dugaan, Hilal wafat karena serangan jantung. Pasalnya, di atas meja dalam hotel itu, polisi menemukan dua bungkus obat untuk mengurangi risiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat jantung koroner. "Nama obatnya Varmoten 20 mg dan Simvastatin 10 mg milik korban," ujar Kapolsek Lubukbaja AKP Didik Erfianto, di Mapolsek Lubukbaja, Selasa (18/5).

Menurut Didik, Hilal mendatangi kamar sewaan Kartiem untuk pijat beberapa menit sebelum ditemukan tewas. Keduanya saling kenal melalui rubrik iklan di salah satu surat kabar terbitan Batam. Korban lalu menelpon Kartiem untuk dipijat. Kartiem kemudian memintanya mendatangi kamar 425 di lantai empat hotel tersebut.

NAGOYA- Usia M Hilal Yahya boleh saja sangat tua, 60 tahun. Tapi dalam soal selera, warga Blok D1 Nomor 3 perumahan Anggrek Sari, Batam itu terbilang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News