Borneo FC Laporkan Panpel PSIS ke PT Liga Indonesia Baru

Borneo FC Laporkan Panpel PSIS ke PT Liga Indonesia Baru
Diego Michiels (kiri) berkomunikasi dengan penyerang PSIS Bruno Silva saat laga di StadionMadya Magelang, Rabu (6/6).

jpnn.com, SAMARINDA - Borneo FC melayangkan protes keras kepada panitia pelaksana (panpel) usai laga melawan PSIS Semarang tiga hari lalu.

Manajemen tim beralias Pesut Etam melaporkan tuan rumah yang tidak menyiapkan alat keselamatan jantung atau biasa disebut Automated External Defribrillator (AED) di Stadion Madya Magelang.

Sekretaris Borneo FC Hariansyah Ari menuturkan, panpel pertandingan PSIS terlihat jelas tidak serius menyiapkan laga. Tak adanya AED di stadion merupakan pelanggaran serius terhadap regulasi baru dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.

"Laporan protes sudah kami kirim. Semoga bisa ditindaklanjuti serius agar tidak terulang di laga-laga lain," kata Ari.

Sesuai aturan yang berlaku, setiap klub wajib menyediakan AED dan dua unit ambulans. Hal ini dimaksudkan sebagai antisipasi pertolongan terhadap pemain yang terkena serangan jantung agar dapat terselamatkan.

Ketersediaan akan AED amat penting. Pasalnya, bila tuan rumah tidak menyediakan peralatan yang dimaksud, pertandingan bisa dibatalkan dan tuan rumah dinyatakan kalah 0-3. Denda Rp 50 juta juga harus dibayar oleh pihak terkait.

"Kami cukup menyayangkan dengan kejadian tersebut. Karena dalam pertandingan situasi buruk bisa terjadi," imbuhnya.

Terkait protes yang diajukan, Ari menyebut tak ada sangkut pautnya dengan kekalahan yang diderita tim. Menurutnya laga sudah berjalan baik dan kedua tim memang sama-sama mengejar kemenangan.

Borneo FC melayangkan protes keras kepada panitia pelaksana (panpel) usai laga melawan PSIS Semarang tiga hari lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News