BPIP Bina Puluhan Eks Napi Teroris di Banten Agar Memiliki Ideologi Pancasila yang Kuat

"Kita lihat negara-negara besar dan maju, sangat iri kepada kita, bahkan dari mereka banyak sekali yang pecah," ungkapnya.
Prof Yudian juga menjelaskan Islam dan Pancasila tidak ada yang bertentangan, bahkan merupakan satu kesatuan untuk peradaban umat manusia.
"Kelima sila dari Pancasila jika kita resapi betul, tidak ada yang bertentangan dengan ajaran Islam, justru malah mengonfirmasi bahwa sila-sila Pancasila merupakan cerminan dari nilai-nilai Islam," jelasnya.
Diharapkan kegiatan ini tidak hanya seremonial, tetapi dapat memberikan penguatan, keyakinan, serta pengetahuan dan wawasan tentang pentingnya Ideologi Pancasila.
Rektor UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Prof Wawan Wahyuddin mengapresiasi BPIP yang sudah melakukan kolaborasi, gotong royong membina eks Napiter dalam penguatan Ideologi Pancasila.
Dia mengaku eks Napiter ini berasal dari berbagai wilayah di Banten dan berbagai organisasi, seperti NII, JAD, JI dan organisasi lainnya yang menentang NKRI.
"Bapak ibu, silakan manfaatkan momentum yang sangat baik ini, saling bertukar pikiran dengan para narasumber," pesan Prof Wawan.
Dirinya juga mengakui Banten merupakan salah satu daerah yang masyarakatnya mudah terafiliasi dengan organisasi terorisme, sehingga perlu konsistensi dalam penguatan ideologi dan wawasan kebangsaan.
Puluhan napi terorir di wilayah Banten mengikuti pembinaan ideologi Pancasila yang diselenggarakan BPIP berkolaborasi dengan UIN Sultan Maulana Hasanudin
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Diskusi 70 Tahun KAA, BPIP: Dasasila Bandung jadi Warisan Indonesia di Politik Dunia
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Lulusan CPNS dan PPPK 2024 Dongkrak Jumlah ASN Hingga 5,7 Juta Orang
- HNW Usulkan ke Prabowo Terbitkan Keppres yang Tetapkan 3 April sebagai Hari NKRI