BPS Sebut Kredit Macet di Lampung Capai Rp 1,18 Triliun
jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat perekonomian Provinsi Lampung saat ini tengah mengalami perlambatan.
Meski tumbuh 5,03 persen pada triwulan II tahun 2017, namun persentase itu turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai sebesar 5,24 persen.
Perlambatan ekonomi berimbas pada jumlah kredit macet atau bermasalah (non performing loan) di perbankan. Tercatat pada semester II tahun ini, kredit macet ataupun bermasalah di Lampung mencapai Rp1,18 triliun.
Jumlah itu meningkat dibanding triwulan I yang sebesar Rp1,3 triliun.
Adanya peningkatan kredit bermasalah ini dibenarkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung Untung Nugroho.
Kepada Radar Lampung (Jawa Pos Group) kemarin, Untung menjelaskan, peningkatan kredit bermasalah itu datang dari sektor pertanian.
’’Memang terjadi peningkatan kredit bermasalah pada perbankan Lampung. Tetapi berdasarkan data bukan disebabkan kredit PNS. Melainkan justru karena peningkatan pada sektor pertanian,” ujarnya.
Menurut Untung, banyak pelaku ekonomi sektor pertanian yang meminjam ke bank. Tetapi kemudian tak melanjutkan pembayaran kredit.
Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat perekonomian Provinsi Lampung saat ini tengah mengalami perlambatan.
- Surat Suara Tercoblos di TPS 19 Bandarlampung, Ulah Siapa Ini?
- Hasto Minta Pendukung Kuras Keringat agar Ganjar-Mahfud Kalahkan Paslon Bermodal dan Berbansos
- Hasto Bawakan 3 Pesan Ganjar saat Kampanye ke Lampung, Singgung Tekanan hingga Donator 02
- Petani dan Nelayan Terbebas dari Kredit Macet Jika Ganjar-Mahfud Terpilih
- Berkampanye di Lampung, Mahfud Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan
- Ganjar Temui Nelayan Lagi, Warga Tumpah Ruah di Kaliwlingi