BRI Genjot Digitalisasi untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan

Di sisi lain, perubahan demografi populasi pengguna layanan internet dan mobile phone di Indonesia juga menjadi alasan penting perbankan untuk mempercepat pengembangan layanan digitalnya.
Supari membeberkan 10 tahun terakhir, berdasarkan jumlah pengguna internet (internet users), Indonesia mengalami kenaikan yang sangat ekstrem dari 39,6 juta pengguna di 2011 menjadi 204,7 juta pengguna di 2022 atau dengan kata lain terjadi pertumbuhan lebih dari 400 persen.
Angka tersebut sama dengan mencerminkan lebih dari 73,7 persen penduduk Indonesia telah mengakses internet.
Teknologi Menudukung Bisnis
Supari menjelaskan disrupsi digital terhadap sektor keuangan dipengaruhi sebagian besar oleh perkembangan teknologi.
"Beberapa sering terdengar seperti penggunaan Application Programming Interfaces (APIs) atau open banking, Cloud, mata uang digital hingga teknologi Blockchain," ungkap Supari.
Penerapan teknologi tersebut dapat menjadi enabler dan saat ini sudah menjadi driver terhadap peningkatan efektifitas dan efisiensi layanan perbankan yang pada akhirnya berdampak kepada pertumbuhan bisnis bank.
“Hadirnya teknologi menjadi peluang dalam pengembangan ekosistem bisnis perbankan. Hal ini dapat dilihat dari inovasi yang telah dilakukan oleh BRI dalam mengimplementasikan digitalisasi,” ucap Supari.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggenjot digitalisasi sebagai upaya efisiensi di segala lini bisnis.
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Prabowo Bakal Digitalisasi Sekolah, Siswa Bisa Belajar Dari Layar Televisi
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Rayakan 124 Tahun Pegadaian, SP Pegadaian Ikuti Arahan Presiden Prabowo
- Kisah Rina Santi, Sukses Menginspirasi Perempuan lewat Komunitas Women in Energy
- Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025