BST untuk Rakyat Miskin Dicabut, Pemerintah Malah Menyubsidi Orang Kaya

BST untuk Rakyat Miskin Dicabut, Pemerintah Malah Menyubsidi Orang Kaya
Said Didu. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

Alasan bahwa untuk menghidupkan pabrik otomotif  itu juga tidak tepat. Pasalnya, mobil dengan volume mesin 2.500 cc masuk kategori menengah dan mewah.

Di sisi pendapatan, meski seandainya penjualan naik maka pajak bea balik nama (BBN) akan jatuh ke tangan pemerintah daerah. 

"Kalau ini disebut mendorong konsumsi, maka konsumsi yang mana? Bisa jadi belinya juga dengan mencicil, artinya ada beban juga yang mengurangi pendapatan," imbuh dia.

Said Didu juga mempertanyakan soal tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Harus dilihat dahulu, jangan-jangan bahan bakunya justru impor. 

"Harusnya subsidi itu ke masyarakat miskin. Listrik disubsidi, beras, untuk menggerakkan ekonomi," ujar Said. 

Pemerintah memperluas cakupan relaksasi PPnBM mobil baru mulai 1.500 cc sampai 2.500 cc. Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut kebijakan itu mulai berlaku mulai April 2021. 

Dasar hukumnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 31/PMK.010/2021 tentang Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor Tertentu Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021.

Salah satu syaratnya adalah TKDN yang telah diserap dalam produk kendaraan tersebut. (esy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Said Didu menilai diskon pajak mobil baru sangat tidak tepat bersamaan pemerintah mencabut subsidi atau bantuan sosial tunai (BST) bagi rakyat miskin


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News