Bu Dosen Cantik, Masih Sendiri

Bu Dosen Cantik, Masih Sendiri
Dosen cantik Lidia Widia mengabdi hidup sendiri di Pulau Kalimantan. Foto: Dok Pribadi for Radar Banjarmasin

Dia juga pernah bekerja di Institusi Pendidikan Akademi Kebidanan selama satu tahun pada tahun 2010 di Akademi kebidanan An-Nur Husada Walisongo Kotabumi Lampung Utara sebagai Kepala Laboratorium.

“Saya juga pernah bekerja sebagai tenaga pengajar (dosen) di Akademi Kebidanan Harapan Mulya Ponorogo Jawa Timur tahun 2013,” terangnya.

Sejak tahun 2014 hingga kini, Lidia menjabat sebagai Ka Prodi D-III Kebidanan di Stikes Darul Azhar Batulicin, Kalimantan Selatan.

Selain itu, Lidia juga banyak menghasilkan karya di bidang ilmu kebidanan. Antara lain adalah karya inovasi pembuatan alat peraga pembelajaran di laboratorium kebidanan Phantom Uterus dan Plasenta, Phantom Lengan Pemasangan KB Implant, Phantom Tangan Pemasangan Infus.

Kemudian hasil karya tulis berupa buku ajar Biologi Dasar dan Biologi Perkembangan Kebidanan, buku Anatomi Fisiologi dan Siklus Kehidupan Manusia, Buku Saku anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia.

Selanjutnya buku Modul Praktikum Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal, buku UKBI (Uji Kompetensi Bidan Indonesia), buku Etika dan Hukum Praktek Kebidanan. “Buku-buku tersebut sudah tersebar luas di Gramedia seluruh Indonesia,” katanya, seperti diberitakan Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group).

Manfaat praktis dari buku yang ditulisnya itu adalah membantu banyak mahasiswa kebidanan dan tenaga kesehatan serta dosen sebagai referensi ilmu kesehatan dalam mengambil keputusan tindakan medis.

Selain itu, kata dia, banyak pengabdian masyarakat dan penelitian dibidang ilmu kesehatan, khususnya ilmu kebidanan yang telah dilakukannya dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan tersebut.

Lidia Widia merantau ke Pulau Kalimantan seorang diri. Meski hidup sendiri, dosen cantik ini yakin dengan tekad bulatnya untuk memajukan ilmu di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News