Bu Megawati Heran, Sampai Presiden Jokowi Harus Menurunkan Banyak Tentara
.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa heran dengan rakyat Indonesia yang sulit untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Dia menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sering mengampanyekan hal tersebut kepada seluruh masyarakat guna menekan penyebaran virus Covid-19.
Menurut Megawati, seharusnya kedisiplinan itu mudah diterapkan. Sebab, pada dasarnya protokol kesehatan Covid-19 mengajarkan rakyat untuk hidup bersih.Penyeb
"Yang namanya Presiden Joko Widodo meminta kita hanya berdisiplin. Kok sulit sekali. Sampai diturunkannya banyak tentara. Enggak mengerti saya (kok belum disiplin, red)," kata Megawati memberikan arahan dalam webinar dialog dengan penerima Kalpataru jelang HUT Ke-48 PDIP, Kamis (7/1).
Megawati mengatakan, jika ada warga terpapar covid-19, negara yang akan tetap mengurusnya.
Bagi Presiden Kelima RI itu, sangat ironi ketika kedisiplinan warga masih kurang dalam melaksanakan protokol kesehatan, tetapi ketika angka penderita Covid tinggi, yang disalahkan lagi-lagi adalah pemerintah.
"Padahal kalau sudah kena penyakitnya, yang ngurusin siapa hayo? Kan selalu bilang itu urusan pemerintah. Kalau nanti enggak bisa, itu salahnya pemerintah," tutur Megawati.
Peraih gelar doktor honoris causa (DR HC) dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang, ini mengingatkan, lebih banyak biaya yang harus dikeluarkan pemerintah jika ada warga yang terpapar Covid-19.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan arahan dalam webinar jelang HUT Ke-48 PDIP, Kamis (7/1).
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025
- Live Streaming Final Four Proliga 2025 Seri Solo: Menanti Aksi Megawati
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan