Bu Netty Berharap Pemerintah Mengevaluasi Kebijakan PTM Terbatas
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher berharap pemerintah mengevaluasi kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menyusul adanya klaster penularan di usia anak.
"Apa lagi varian baru juga sedang mengintai masuk. Jangan buat kebijakan yang membuat kita menuai panen Covid-19," kata Netty dalam keterangan persnya, Jumat (1/10).
Legislator Fraksi PKS itu mengatakan sejumlah pihak seperti organisasi guru yang tergabung dalam Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) telah meminta pemerintah untuk menunda PTM.
Pemerintah, kata alumnus Universitas Indonesia (UI) itu, seharusnya mempertimbangkan masukan dari organisasi pendidik sebelum memutuskan melanjutkan PTM.
"Jangan menutup mata dan telinga dari pertimbangan mereka yang memahami betul kondisi lapangan," kata Netty.
Di sisi lain, kata wanita kelahiran Jakarta itu, realisasi vaksinasi anak usia 12-17 tahun masih rendah. Data 23 September 2021 menyatakan vaksinasi anak usia 12-17 tahun baru mencapai 12,79 persen untuk dosis pertama dan 8,84 untuk dosis kedua dari total target 26 juta.
"Artinya, masih banyak anak yang datang ke sekolah dalam kondisi belum divaksin,” kata Netty. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher berharap pemerintah mengevaluasi kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas menyusul adanya klaster penularan di usia anak.
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Cegah Perilaku LGBT pada Anak, Bhayangkari Riau Undang Dr Boyke Jadi Pembicara
- Keseruan Bermain di Playground Premium, Asah Otak Anak Lebih Kreatif dan Imajinatif
- Tekan Angka Perkawinan Anak, Waka MPR Lestari Moerdijat Mengajak Semua Pihak Terlibat
- Ini Arti Nama Anak Ketiga Alyssa Soebandono Dan Dude Harlino
- Buwas Curiga, Penghapusan Pramuka dari Ekskul jadi Upaya Melemahkan Indonesia