Buaya, Ular Piton, Kobra, Bermunculan di Tengah Banjir Samarinda
BACA JUGA: Honorer K2 Doakan MK Kabulkan Gugatan Prabowo – Sandi
Sejauh ini SAR sudah mengamankan dua buaya dekat permukiman dan dekat SKM. Ukuran buaya yang berkeliaran pun terbilang kecil. Rata-rata panjangnya 1 meter. Tidak seperti buaya yang ada di Penangkaran Buaya Makroman, Samarinda. Apalagi di Sangatta.
”Tapi, tetap berbahaya karena buaya muara terkenal ganas serta agresif,” ujar Akmaludin.
SAR tak kesulitan saat menangkap buaya dan ular yang dilaporkan warga selama banjir menggenangi Samarinda. Mereka punya alat khusus, semacam alat penjepit.
”Alat itu penting karena fungsinya menjepit bagian kepala ular dan mulut buaya,” katanya.
Aban mengaku masih ingin memelihara buayanya. Meski, memang dia mengakui kawasan tempat tinggalnya tidak ideal untuk keperluan tersebut.
Tapi, bila ternyata pihak berwenang berkehendak lain, bahwa si buaya harus diserahkan, dia pasrah. ”Saya memeliharanya kan juga karena memang ingin memeliharanya saja,” ucapnya. (*/nha/c10/ttg)
Air banjir besar di Samarinda membawa ular dan buaya ke tengah jalan, kompleks perumahan, serta permukiman padat penduduk.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Buaya Endemik Bengawan Solo Kembali Muncul di Bojonegoro, Warga Diminta Berhati-hati
- Warga Pasaman Barat Dimangsa Buaya, Tangan dan Kaki Putus
- Pemprov Babel Menyiapkan 157 Hektare untuk Kawasan Konservasi Buaya
- Kronologi Bocah 9 Tahun Diterkam Buaya
- Buaya Muara Sepanjang 3 Meter Tersangkut di Jaring Warga, Dievakuasi Damkar Natuna
- Perburuan Aligator di Mississippi Pecahkan Rekor Setelah Melewati Upaya yang Melelahkan Mental