Budaya Demokrasi Memiliki Syarat Sensitivitas
Rabu, 11 Oktober 2017 – 19:18 WIB
“Selain merawat kebebasan, ada pula hal dibatasi undang-undang dan pertimbangan agama, moral dan kesantunan,” katanya. Menyinggung soal era sosial media saat ini, menurut Wahidin, tak terpisahkan dari peristiwa politik.
Generasi milenial menurutnya, terbiasa mengutarakan sesuatu lewat sosial media. “Mereka sudah terbiasa dengan tiga layar, layar kaca, layar telepon genggam dan layar komputer,” katanya.
Ia mengingatkan, dengan informasi yang tidak terbendung generasi milenial jangan sampai menjadi manusia yang kehilangan karakter. Dan tetap berpegang pada adanya regulasi UU ITE.
“Pendapat dan kritik harus benar sesuai koridor dalam budaya demokrasi,” ujar Wahidin.(adv/jpnn)
Pimpinan PPP MPR Fadly Nurzal dan anggota Lembaga Pengkajian MPR, Wahidin Ismail saat dialog MPR Rumah Kebangsaan dalam tema Budaya Demokrasi, Rabu (12/10)
Redaktur & Reporter : Friederich
BERITA TERKAIT
- Yorrys Anggap Sinergisitas Antarpejabat Bisa Menjawab Tantangan di Papua
- Ketua MPR Ajak Kader FKPPI DKI Jaya Sukseskan Pilkada Serentak 2024
- Putusan PTUN Bisa Menjadi Pertimbangan MPR untuk Tak Melantik Prabowo-Gibran
- MPR Dorong Pemerintah Blokir Gim Daring Mengandung Kekerasan
- Terima Kunjungan Wamenlu Libya di MPR RI, Fadel Muhammad Sampaikan Kabar Baik Ini
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Ingatkan Pentingnya Pembenahan Parpol, Simak Penjelasannya