Budi Gunawan Dipilih Jokowi Karena Kemauan Mega?

Budi Gunawan Dipilih Jokowi Karena Kemauan Mega?
Budi Gunawan Dipilih Jokowi Karena Kemauan Mega? Foto JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri yang akan diajukan ke DPR RI terus menuai protes. Resistensi tidak hanya datang dari LSM yang selama ini konsen terhadap pemberantasan korupsi, juga dari sejumlah aktivis pendukung Jokowi sendiri.

Indonesia Corruption Watch misalnya. Bersama Koalisi Masyakat Sipil sejak awal sudah mengingatkan agar KPK dan PPATK dilibatkan dalam pemilihan Kapolri baru. Jangan sampai Jokowi kembali melangkahi kedua lembaga tersebut seperti saat mengangkat HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung.

"KPK dan PPATK ahlinya mengurus rekening yang mencurigakan. Jokowi jangan takut," tegas Wakil Koordinator ICW Agus Suraniyanto dalam jumpa pers bersama KMS di kantor ICW Jumat, (9/1).

Begitu ada pembenaran dari Istana bahwa Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal hari Sabtu kemarin, ICW bersama Koalisinya langsung bergerak mendatangi KPK. Mereka meminta kejelasan soal calon Kapolri tersebut. Karena Budi Gunawan diindikasikan memiliki rekening mencurigakan alias rekening gendut.

KPK sendiri tak menampik bahwa pihaknya tidak dilibatkan Presiden Jokowi dalam penentuan Kapolri tersebut. Makanya, Wakil Koordinator ICW Emerson Yuntho curiga Presiden sengaja tak melibatkan KPK-PPATK karena kuatir jagoannya tersebut tidak lolos.

Menurutnya, Jokowi  telah melanggar janjinya sendiri. Saat masa kampanye, Jokowi mengusung program 'Nawacita' (sembilan cita-cita), yaitu berkomitmen akan memilih Jaksa Agung dan Kapolri yang profesional, berintegritas dan bersih.

"Faktanya, Jokowi tidak menjalani proses penjaringan itu melalui KPK dan PPATK. Kami menyerukan seluruh warga Indonesia menolak langkah Jokowi yang terburu-buru mengirimkan nama calon Kapolri ke DPR," tegasnya dalam jumpa pers Minggu (11/1) di Warung Daun, Jakarta bersama KMS.

Dalam jumpa pers itu, mereka melakukan aksi tutup mata menggunakan kain warna hitam bertuliskan 'Kapolri' sebagai simbol Presiden tutup mata dalam menentukan Tribrata 1.

JAKARTA - Keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Komjen Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri yang akan diajukan ke DPR RI terus menuai protes.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News