Budi Rahardjo, IT-Preneur di Balik Domain .id

Tak Cari Profesor, Pilih Bagikan Selebaran di Jalan

Budi Rahardjo, IT-Preneur di Balik Domain .id
Budi Rahardjo di depan kantornya, Gedung Riset dan Inovasi ITB. Foto: Mochamad Salsabyl/Jawa Pos/JPNN.com

Namun, kondisi tidak mendukung perjuangan Budi mewujudkan impian tersebut. Indonesia sedang mengalami krisis moneter hebat ketika itu. Iklim di tanah air juga tidak mendukung pengembangan teknologi informasi. ’’Alhasil, ilmu yang saya miliki hanya menjadi teori yang diajarkan dalam kelas. Waktu itu, tak ada yang membutuhkan ilmu formal verification (ilmu mendesain chip),’’ jelasnya.

Sebulan di Indonesia, Budi mendapat kabar kurang enak. Sekitar akhir September 1997, dia menerima kabar bahwa domain level tertinggi milik Indonesia, yakni .id (baca: dot id), bakal diserahkan kembali ke lembaga Internet Assigned Numbers Authority (IANA).

"Waktu itu, yang mengelola (domain .id) Pak Samik (Rahmat M. Samik Ibrahim, dosen Universitas Indonesia). Dia mengaku tak mau lagi mengurus domain itu karena bertentangan dengan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia),’’ ungkap Budi.

Kondisi tersebut menggegerkan dunia maya Indonesia. Tidak ada yang mau mengurusi domain itu. Termasuk perusahaan besar seperti Indosat maupun Lintasarta. ’’Saya pikir, sayang kalau itu dikembalikan ke IANA. Saya pun menyodorkan diri untuk mengurusnya,’’ kata orang asli Jogjakarta itu.

Setelah resmi menjadi perwakilan di Indonesia, Budi pun berusaha membentuk sistem domain .id. Namun, dia tidak memilih mendirikan perusahaan. Pengelolaan tersebut dikerjakan melalui komunitas tanpa bayaran sepeser pun.

"Waktu itu, pemerintah belum menganggap masalah penting. Jadi, saya hanya bisa kasih upah ke orang-orang yang membantu saya sesekali saja. Sebab, .id ini kan banyak kategorinya. Baik .co.id maupun .ac.id punya standar yang berbeda,’’ jelasnya.

Setelah menetapkan sistem domain dengan baik, muncul masalah baru. Salah satunya, keamanan internet di Indonesia. Budi mengungkapkan, banyak orang yang mengeluh saat komputernya diserang virus atau di-hack.

"Kalau sudah begitu, mereka pasti mencari siapa yang mengelola domain. Akhirnya, keluhan sampai ke saya. Saya pikir, ini perlu badan lain yang khusus menangani soal IT security. Akhirnya, saya membentuk ID-CERT (Indonesia Computer Emergency Response Team) pada 1998,’’ tambah dia.

Nama Budi Rahardjo (52), mungkin tidak ngetop. Namun, di dunia IT, dia adalah ’’selebriti’’. Domain .id eksis di Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News