Buka Kembali Kasus Interogasi CIA
Selasa, 25 Agustus 2009 – 08:00 WIB
Dokument tersebut menyebutkan, para agen CIA melakukan interogasi terhadap tersangka teroris dengan masif, disertai dengan penyiksaan-penyiksaan. Dokument itu juga menegaskan bahwa cara-cara ini telah disetujui oleh pemerintahan masa itu, Presiden AS Goerge Bush. Sedang tamparan lain yang mencoreng para pejabat tinggi mantan pemerintahan Bush selain proses penyelidikan yang dijalankan dengan keras dan kejam terhadap Khalid Syeikh Muhammad, untuk mendapatkan informasi intelijen. Khalid Syeikh Muhammad, yang diduga terlibat dalam serangan terhadap orang-orang Amerika di tribunal militer yang ada di penjara Guantanamo, pada tahun 2007 berkata bahwa ia telah menyampaikan informasi palsu kepada para penyelidik selama penyiksaan.
Baca Juga:
Dia mengatakan bahwa dalam sebuah interogasi, ia ditanya seputar lokasi pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, “maka saya pun mengarang cerita-cerita dusta”, kata Khalid. Pengakuan Khalid diperkuat degan dokumen rahasia yang dirilis oleh Departemen Kehakiman AS. Dalam dokumen itu disebutkan, seorang agen CIA mengiterogasi Khalid sembari mengeluarkan ancaman akan membunuh anak-anak Khalid, bila ternyata masih ada serangan baru bagi Amerika Serikat.
Sebelumnya, Presiden Barack Obama telah memerintahkan melakukan penyidikan terhadap agen-agen CIA yang diduga telah melakukan pelanggaran prosedur. Seperti dilansir media-media setempat.
Menjelang penerbitan dokumen itu, Direktur CIA Leon Panetta menulis di situs internet, menyatakan bahwa laporan tersebut "dalam banyak hal merupakan kisah lama". Meski begitu, Panetta mengaku bukan kapasitasnya untuk memperdebatkan dokumen tersebut.Tetapi dia menegaskan, bahwa CIA telah "mendapatkan informasi intelijen dari para tahanan itu dengan informasi bernilai tinggi. Informasi itu menjadi sangat penting ketika informasi dari dalam al-Qaeda tidak banyak didapat."
Jaksa Agung Amerika Serikat, Eric Holder, menunjuk jaksa federal, John Durham untuk memimpin penyelidikan dugaan kekerasan yang dilakukan para penyelidik
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia