Bukan Dinasti

Oleh: Dahlan Iskan

Bukan Dinasti
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Meledaklah gelombang demo pro-demokrasi di Hong Kong. Setahun penuh. Kian besar. DPR Hong Kong berhasil diduduki. Satu universitas jadi benteng pertahanan melawan polisi.

Simpati terhadap gerakan demokrasi itu datang dari berbagai penjuru dunia. Termasuk dari Taiwan.

Isu Hong Kong jadi topik harian di Taiwan. Kekhawatiran Taiwan akan direpresi seperti Hong Kong sangat tinggi.

Pilpres Taiwan tahun 2020 dilakukan di saat emosi orang Taiwan mendukung gerakan di Hong Kong. Nama Ing-wen yang sempat redup bersinar kembali. Han kalah telak.

Bintang Han begitu cepat jatuh oleh apa yang terjadi di Hong Kong.

Kini soal Hong Kong sudah reda. Gerakan pro-demokrasi kalah. Gerakan itu dicoba dinaikkan di Taiwan. Tiongkok bereaksi keras. Ancaman militer Tiongkok begitu nyata.

Partai Demokrat terus membawa isu itu. Sampai pun terjadi heboh kunjungan tengah malam Nancy Pelosi, ketua DPR Amerika, saat itu.

Banyak wali kota dari Partai Demokrat sudah dua periode. Di kota-kota itu calonnya baru. Mereka harus bersaing dengan calon dari Koumintang yang membawa isu sangat lokal: layanan ke masyarakat.

Banyak analis menyimpulkan Taiwan segera bergabung ke Tiongkok. Ada lagi yang bilang di Pilpres dua tahun lagi partainya Tsai Ing-wen pasti kalah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News