Bukan Hanya Jokowi, Ormas Terkenal Ini Juga Penentu Kemenangan Capres 2024

Bukan Hanya Jokowi, Ormas Terkenal Ini Juga Penentu Kemenangan Capres 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut sebagai salah satu penentu kemenangan capres di Pilpres 2024. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Ormas Nahdlatul Ulama (NU) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sebagai penentu kemenangan calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Penilaian tersebut disampaikan pakar sosiologi politik sekaligus dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Kuskridho Ambardi.

Kuskridho mengatakan hal itu melihat survei berbagai lembaga yang menyatakan jarak elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berselisih tipis dan masih masuk dalam batas galat (margin of error).

“Data dari lembaga survei kredibel menunjukkan bahwa jarak Pak Prabowo dan Pak Ganjar masih dalam rentang margin of error. Kalau dengan Mas Anies memang agak jauh jaraknya, jadi kita coba menganalisis yang jaraknya dekat dulu, antara Pak Ganjar dan Pak Prabowo,” kata dia dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis (31/8).

Dia menjelaskan, dengan hasil survei yang masih dalam rentang batas galat, maka apabila survei Ganjar ditambah 2 persen dan Prabowo dikurangi 2 persen atau sebaliknya; diperlukan suara tambahan 5–7 persen bagi Prabowo maupun Ganjar untuk memenangi Pilpres 2024.

“Ketika 5 sampai 7 persen itu dibutuhkan, NU dengan basis massa terbesar di Indonesia, saya kira sangat bisa,” ujar Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 2010–2019 itu.

Lebih lanjut dia menganalisis bahwa dukungan dari NU sangat diperlukan karena organisasi yang telah berusia 2 abad itu memiliki basis massa loyal tradisional yang bisa digerakkan oleh sebuah tim.

Dikatakan, NU juga memiliki pengalaman menggerakkan massa dan banyak tokoh NU yang memiliki pengalaman elektoral.

Kuskridho Ambardi menilai, bukan hanya Jokowi yang menjadi faktor penentu kemenangan Capres di Pilpres 2024 mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News