(Bukan) Lockdown

(Bukan) Lockdown
Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

Ada akal panjang yang kadang-kadang menjadi akal-akalan. Kadang hal itu bisa disebut sebagai kreativitas, atau kadang bisa juga disebut sebagai trik mengakali aturan.

Akal panjang itu sekarang coba diterapkan oleh pemerintah Indonesia yang sedang mumet menghadapi pandemi Covid-19 yang merajalela.

Jumlah kejangkitan positif sudah menembus dua juta orang dan angka kejangkitan harian mencapai 20 ribu per hari.

Indonesia terancam menjadi black spot, lubang hitam, yang nasibnya akan sama dengan India.

Tidak ada pilihan lain kecuali lockdown.

Di semua negara di dunia langkah lockdown adalah pilihan paling realistis dan hasilnya selalu positif. India bisa keluar dari krisis karena menerapkan lockdown.

Namun, di Indonesia, tampaknya lockdown menjadi kebijakan yang harus dihindari, karena konsekuensi keuangan yang tidak bakal kuat diatasi.

Maka siasat Tukul pun dipakai. Sejak beberapa waktu yang lalu muncul berbagai istilah untuk mengakali lockdown.

Hal itu memunculkan pandangan seolah-olah tidak ada orang lain kecuali Luhut. Lalu muncul sindiran L4, Luhut Lagi Luhut Lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News