Bukan Naturalisasi, Korlap Aremania Pengin Program Ini yang Jalan

Bukan Naturalisasi, Korlap Aremania Pengin Program Ini yang Jalan
Pesepak bola Timnas Indonesia Evan Dimas (ketiga kiri) melakukan selebrasi dengan rekan-rekannya usai membobol gawang Timnas Thailand dalam pertandingan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (3/6/2021) malam. ANTARA FOTO/Humas PSSI/handout/wsj.

jpnn.com, JAKARTA - Suporter menilai para pemain yang dinaturalisasi jiwa patriotismenya rendah. Oleh karena itu, Korlap Aremania Achmad Ghozali meminta PSSI lebih baik memilih putra-putra asli Indonesia.

Menurutnya, pemain yang dinaturalisasi itu tak benar-benar memiliki kecintaan kepada Indonesia. Saat dipanggil timnas, mereka juga akan setengah-setengah hatinya.

Dia menilai, pemain yang setengah-setengah, tidak semuanya punya jiwa patriotisme. Contoh terkini ialah ada pemain muda Indonesia yang main di luar tetapi karena kurang rasa nasionalismenya, ia memilih tak datang saat dipanggil oleh Tim Garuda -julukan Timnas Indonesia-.

"Beda dengan pemain yang besar dan kerja keras di Indonesia, beda patriotismenya," tutur Achmad Ghozali. 

Pentolan Aremania itu juga mengingatkan, agar langkah pemerintah yang membuat desain besar keolahragaan Indonesia itu segera dijalankan. Dengan begitu, pembinaan bisa dilakukan dengan baik.

Sam Ghozali, panggilan karibnya, menganggap pembinaan belum dibuat dengan baik oleh PSSI. Untuk itu, diperlukan sistem yang disusun dengan baik dan dijalankan dengan serius.

"Diklat-diklat dulu kan banyak, sekarang harus ditingkatkan lagi. Jangan SSB karena banyak oknum SSB sekarang yang tujuannya cuma cari duit dari orang tua siswanya," tegas Ghozali. (dkk/jpnn)

Sam Ghozali mempertanyakan kebijakan naturalisasi yang diwacanakan, dia memiliki pandangan tersendiri


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News