Bukan Utang

Oleh: Dahlan Iskan

Bukan Utang
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Pilihan ketiga: sebagai ekuiti di proyek yang dimasuki SWF.

Yang mana?

Baiknya jangan dulu ditanyakan ke direksi SWF. Masih banyak pekerjaan rumah di sana. Tunggu saja kejelasan lebih lanjut.

Merumuskan di mana ekuiti itu akan dicatatkan benar-benar tidak mudah. SWF bukanlah perseroan terbatas. Yang memiliki lembar saham. Yang setiap dana ekuiti masuk bisa dicatat sebagai saham.

SWF juga bukan lembaga keuangan seperti bank. Yang bisa mencatat dana luar dalam bentuk tabungan atau deposito. Yang SWF bisa memberikan bunga.

"Saya juga belum tahu. Belum pernah ada penjelasan soal itu," ujar Mohamad Misbakhun, anggota DPR di komisi keuangan.

Saya sendiri masih sulit membayangkan di mana ekuiti itu akan dicatat. Apalagi sifatnya akan dinamis. Dana tersebut tentu akan masuk ke SWF tidak bersamaan. Kalau dicatat sebagai ekuiti SWF berarti komposisi ekuiti akan terus berubah.

Ataukah SWF akan membentuk banyak 'anak perusahaan'? Yang setiap kali masuk ke satu proyek, SWF membentuk badan usaha baru. Yang merupakan badan usaha patungan –antara SWF dan investor asing.

Dana lebih Rp 100 triliun itu masuk ke SWF atau LPI itu dari berbagai negara. Ributnya bukan main.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News