Bukannya Diangkat CPNS, Perawat Malah Diberhentikan

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah meminta pemerintah adil dalam memperlakukan tenaga kesehatan.
Harif mengatakan, pemerintah selama ini hanya mementingkan bidan dan dokter.
"Pemerintah sangat diskriminatif. Bidan dan dokter malah diangkat CPNS. Sedangkan perawat tidak juga diangkat CPNS, malah diberhentikan;" kata Harif , Kamis (15/3).
Harif menilai pemerintah seharusnya juga memprioritaskan perawat.
Sebab, perawat, bidan, dan dokter berada dalam satu ruangan kerja yang sama.
Namun, yang terjadi di lapangan adalah perawat hanya dianggap sebagai tenaga administrasi.
Padahal, perawat memiliki tugas yang tidak ringan.
Tidak hanya menangani persalinan, perawat juga memeriksa pasien dari ujung rambut sampai kaki.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah meminta pemerintah adil dalam memperlakukan tenaga kesehatan.
- 532 PPPK dan 43 CPNS Resmi Dilantik, Wali Kota Farhan Sampaikan Pesan Khusus
- PPPK 2024 Bakal Mendapat TPP, Seragam sama dengan PNS
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu, Daftar Nama Keluar
- Soal Jadwal Pengangkatan CPNS & PPPK 2024, Pak Alim Sanjaya Beri Penjelasan Begini
- Sudah Ada yang Masuk Daftar Hitam, Tak Bisa Daftar CPNS & PPPK
- Menteri Karding Berangkatkan 55 Perawat dari Universitas Binawan ke Austria