Bukti Buruknya Sistem Transportasi Laut di Sulut

Bukti Buruknya Sistem Transportasi Laut di Sulut
Bukti Buruknya Sistem Transportasi Laut di Sulut
MANADO - Peristiwa kecelakaan laut yang menimpa rombongan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dinilai Ketua Komisi V DPR RI, Yasti Supredjo, sebagai bukti buruknya kualitas layanan dan sistem transportasi laut di wilayah Sulawesi Utara. Saat dihubungi via telepon, kemarin, Yasti mengatakan, sebenarnya pemerintah pusat dan daerah, sudah punya keinginan bersama untuk menata semua angkutan transportasi laut, termasuk pelabuhan penyeberangan.

Bahkan, untuk Sulawesi Utara (Sulut) sudah ada sebuah kapal penyeberangan yang memadai dari faktor keamanan. "Tidak hanya kapalnya yang laik jalan dan bisa menahan gelombang sampai setinggi 1,5 meter, nahkoda juga sudah teruji dan punya sertifikat. Pelabuhan penyeberangannya pun sangat mendukung,"ujarnya seperti dikutip Manado Post (grup JPNN).

Namun, kejadian yang menimpa beberapa teman sejawatnya di DPR RI, di perairan Manado-Bunaken, tentu menjadi bahan pembelajaran tersendiri bagi pemerintah, khususnya pemerintah daerah, agar memberikan perhatian serius terhadap perahu kapal tradisional yang sering digunakan sebagai kapal penyeberangan dari Manado ke pulau Bunaken. "Harus diperhatikan, karena salah satu potensi Sulut adalah keindahan laut, tentunya berhubungan erat dengan tranportasi laut," jelasnya.

Ia menambahkan, tentunya mulai saat ini tidak ada lagi perbedaan antara kapal milik pemerintah dan kapal tradisional, bila acuannya adalah keamanan dan keselamatan. Politisi PAN ini menegaskan, kapal rakyat (tradisional) juga harus diperhatikan standar keamanan dan keselamatannya. "Mungkin kalau orang Sulut sudah biasa, tetapi tamu tidak terbiasa dengan kondisi laut," terangnya.

MANADO - Peristiwa kecelakaan laut yang menimpa rombongan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dinilai Ketua Komisi V

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News