Bukti Markas PSS Sleman Selalu Jadi Neraka bagi Tim Lawan

Bukti Markas PSS Sleman Selalu Jadi Neraka bagi Tim Lawan
Koreografi suporter PSS Sleman Brigata Curva Sud (BCS). Foto: BCS PSS

Stadion yang berada di kaki Gunung Merapi tersebut selalu disesaki suporter PSS. Suara mereka selalu lebih berisik dibanding suporter lawan.

Suporter PSS selama ini juga dikenal sangat banyak dan militan. Tapi, tadi malam, di rumahnya sendiri, jumlah mereka justru kalah banyak.

"Meski begitu, kami tetap melihat ada sisi positif dari apa yang ada malam ini. Bahwa persaudaraan tetap terjalin baik di sepak bola ketika suporter yang hadir begitu banyak," sebut Seto. Tak ada gesekan, tak ada ketegangan. Sebaliknya satu dengan yang lain saling menyapa dengan penuh kehangatan. 

BACA JUGA: PS Tira-Persikabo Makin Kukuh di Puncak Klasemen, Persija ke Zona Degradasi

"Seharusnya sepak bola seperti ini. Yang di lapangan berjuang memenangkan pertandingan, yang di tribun fokus memberikan dukungan," ungkap Seto. 

Dia berharap persaudaran yang terawat lewat sepak bola tersebut terus terjaga. Tidak berhenti pada laga tadi malam. "Semoga persaudaran seperti ini juga menular ke pertandingan-pertandingan yang lainnya. Sehingga sepak bola menjadi jauh lebih enak ditonton dan dinikmati oleh siapa saja," papar mantan pemain timnas itu. (fim/bas)


PSS Sleman menjalani laga tandang melawan Kalteng Putra pada Minggu lalu (7/7). Meski berstatus sebagai tim tamu, PSS seperti bermain di kandang sendiri.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News