Bukti Pilot Manuver Kuat

Bukti Pilot Manuver Kuat
TIBA DI HALIM : Sejumlah prajurit Paskhas TNI AU, personil Basarnas, dan PMI mengangkat kantong jenazah dari Helikopter PMI ketika proses evakuasi korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (12/5). Sejumlah jenazah telah tiba di Halim yang selanjutnya akan dibawa ke RS Polri Sukanto untuk dilakukan proses identifikasi oleh Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri. FOTO : MUSTAFA RAMLI/JAWAPOS
Jeffery mengaku dirinya banyak memiliki pengalaman terbang di sela-sela pegunungan dengan ketinggian dibawah 6 ribu kaki. Terutama saat terbang di pegunungan Jaya Wijaya Papua. Dia berhasil melintasi pegunungan tersebut karena hafal dan paham benar dengan medan.

Sementara itu pengamat penerbangan Samudra Sukardi mengatakan, mayoritas teknologi ATC di bandara-bandara Indonesia sudah usang. Menurutnya, teknologi ATC sudah jauh tertinggal dengan teknologi pesawat yang kecanggihannya tidak bisa dibendung. "Jangankan di bandara daerah, di bandara ibukota seperti (Bandara) Soekarno Hatta saja teknologinya harus segera diperbaharui," katanya.

Selain masalah teknologi, Samudra juga menyorot soal jumlah sumber daya manusia (SDM) yang bertugas di ATC kurang. Kata dia, kekurangan jumlah sumber daya manusia mengakibatkan para petugas yang ada harus bekerja melebihi waktu yang seharusnya. Akhirnya mereka kelelahan dan tidak berkonsentrasi. Padahal untuk mengatur lalu lintas penerbangan, petugas ATC harus memiliki konsentrasi tinggi. (wir/kuh)

JAKARTA - Bukti bahwa pilot Sukhoi Superjet 100 (SSJ 100), Alexander Yablontsev terlalu pede dalam melakukan manuver-manuvernya saat penerbangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News