Buku Gelombang Pasang Koperasi Simpan Pinjam Indonesia Diluncurkan, Bamsoet Ungkap Hal Ini

Buku Gelombang Pasang Koperasi Simpan Pinjam Indonesia Diluncurkan, Bamsoet Ungkap Hal Ini
Acara peluncuran Buku 'Gelombang Pasang Koperasi Simpan Pinjam Indonesia' karya Dr Dewi Tenty Septi Artiany yang berlangsung di Jakarta, Jumat (28/7). Foto: dokumentasi humas MPR RI

Ketua ke-20 DPR itu menyampaikan seiring dinamika zaman, kiprah koperasi kian hari kian terpinggirkan.
Di sisi lain, pada tataran realita, implementasi kebijakan pembangunan ekonomi nasional juga belum sepenuhnya mampu mewujudkan kondisi ideal yang berpihak pada koperasi.

Harus diakui, kata Bamsoet, saat ini koperasi sebagai manifestasi kebersamaan dalam demokrasi ekonomi, masih belum mampu berkembang dan maju sejajar dengan sektor pemerintah dan swasta.

"Tentu kita prihatin dengan kondisi tersebut," ujar Bamsoet.

Padahal menurutnya, koperasi merupakan bangun ekonomi yang paling nyata dari amanat Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

"Akankah koperasi yang sekian lama kita yakini sebagai sokoguru perekonomian nasional yang begitu membumi dan dekat dengan kehidupan rakyat akan tersisih dan lenyap ditelan laju peradaban," tanya Bamsoet.

Menurut Bamsoet, jika para stakeholder bangsa masih meyakini atau setidaknya menginginkan untuk mengembalikan marwah koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional, sebaiknya perlu dimaknai kembali koperasi secara komprehensif.

Dari aspek jumlah yang sedemikian banyak, seharusnya koperasi sangat berpotensi menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Apalagi lingkup usaha koperasi yang lebih dekat dengan kehidupan rakyat adalah penggerak ekonomi yang riil yang dapat menopang geliat perekonomian nasional.

Bamsoet ungkap hal ini saat menyampaikan sambutan pada peluncuran Buku 'Gelombang Pasang Koperasi Simpan Pinjam Indonesia' karya Dr Dewi Tenty Septi Artiany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News