Buku Nikah untuk Kenang – kenangan, Kartu Taruh di Dompet

Buku Nikah untuk Kenang – kenangan, Kartu Taruh di Dompet
Buku nikah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid mendesak Kementerian Agama (Kemenag) bekerja lebih efisien agar dengan harga yang sama atau beda sedikit, masyarakat bisa mendapat buku sekaligus kartu nikah.

Terlebih semua fraksi di DPR sudah sepakat memberikan subsidi untuk kartu nikah dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN). "Karena intinya untuk meningkatkan pelayanan," kata Sodik di gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/11).

Namun, Sodik mengatakan, bisa jadi hanya tahun ini saja dananya disubsidi oleh APBN. Ke depan tidak lagi didukung APBN. "Tapi, diserahkan kepada yang mau nikah," ungkap Sodik.

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, semua fraksi di DPR berpandangan bahwa pemberian dana APBN untuk kartu nikah itu tidak terlalu membebani pemerintah. Namun, sekali lagi dia mengatakan, pemberian subsidi lewat APBN itu hanya disepakati tahun ini saja sebagai masa transisi.

Menurut dia, ketika tidak disubsidi APBN maka yang akan menikah nanti harus membayar. Namun, Sodik berharap dengan biaya yang sama yang menikah bisa mendapatkan buku sekaligus kartu nikah.

Buku bisa disimpan untuk kenang-kenangan. Kartu bisa disimpan di dompet dan dibawa ke mana-mana.

"Tahun tahun depan sekali lagi diserahkan kepada calon yang akan menikah dengan biaya atau harga relatif sama tapi dapat buku dan dapat kartu," ungkapnya.

Seperti diberitakan, Kemenag meluncurkan kartu nikah sebagai pelengkap buku nikah pada 8 November 2018 lalu. Peluncuran itu ditandai dengan beroperasinya Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) berbasis web dan kartu nikah. (boy/jpnn)


Semua fraksi di DPR setuju memberikan dana dari APBN untuk membiayai pembuatan kartu nikah.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News