Bulan Ramadan Dirindu, Kuliner Langka Diburu

Bulan Ramadan Dirindu, Kuliner Langka Diburu
PESTA KULINER RAMADAN. Pasar Juadah di halaman Masjid Raya Mujahidin Pontianak dipadati pembeli sejak hari pertama dibuka, Sabtu (27/5) sore. Foto: RISKA NANDA/Rakyat Kalbar/JPNN.com

Kini pasar Ramadan di Masjid Mujahidin Pontianak bisa jadi yang terbesar. Di tahun keempatnya menyelenggarakan pasar Ramadan, panitia menyediakan 80 stand.

“Kalau dibanding tahun lalu memang lebih sedikit. Tahun ini stand juadah, makanan, minuman, kuliner, itu ada 60 stand. Kemudian ada stand pakaian serta asesoris yang sifatnya kering-kering 20 stand,” ungkap ketua Panita Pasar Ramadan Mujahidin Pontianak, Lis Indah Permanasari, ditemui di ruang kerjanya, di Sekretariat Baitul Mal Wattamwil (BMT) Mujahidin Pontianak, Jumat (27/5).

Berbekal lahan yang luas, memberikan keleluasaan kepada pembeli untuk bertransaksi di lapak-lapak yang disediakan panitia.

Kelebihan lain, pasar juadah di Mujahidin aman dari persoalan parkir dan kemacetan. Tak seperti kebanyakan pasar juadah lainnya yang rata-rata berada di pinggir jalan.

Panitia mematok harga Rp750.000-Rp1.000.000 untuk lapak kuliner berukuran 1 x 1,5 meter. Sedangkan lapak pakaian berukuran 3x3 meter dibanderol Rp2.500.000-Rp3.500.000.

Ada pula sejumlah lapak di luar tenda utama yang dikhususkan kepada perusahaan-perusahaan besar.

“Itu space khusus yang kita berikan. Biasanya perusahaan-perusahaan yang membawa brand tersendiri kayak Nestle, Telkom, es krim Walsh. Nah mereka itu kita kasih di luar tenda. Pakai tenda sendiri, ada brand sendiri, itu 3 x 3 (meter) juga,” imbuh perempuan yang karib disapa Icha itu.

Ia mengaku, menjelang Ramadan saja semua lapak tersebut telah penuh terisi. Sampai-sampai ada yang masuk daftar antri.

Ramadan merupakan bulan untuk meningkatkan ibadah. Namun, di Kota Pontianak, Ramadan sekaligus juga bulan yang tepat untuk berburu kuliner.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News