Bule Inggris Kena PHK Menggelandang dan Tidur di Musala
Namun, semua lamarannya ditolak. Sebab, semua perusahaan menerapkan batas usia yang sama bagi pekerjanya.
Karena sudah tidak bekerja, uang tabungannya pun terkuras. Penderitaan Ken bertambah ketika istrinya pada pertengahan 2015 istrinya terserang kanker dan harus dirawat di rumah sakit.
Beberapa bulan kemudian istrinya meninggal dunia. Selama menjalani perawatan, istri Ken menyedot biaya hingga Rp 2 miliar.
Ken pun sempat meminta kiriman uang dari istrinya yang ada di London. Dia juga meminta pihak Kedutaan Inggris mengirimnya pulang ke negaranya agar bisa menjual aset yang dia miliki.
Namun, pihak Kedutaan Inggris hanya menyuruh Ken untuk menunggu tanpa ada kepastian. Sekarang dia sudah tidak memiliki tempat tinggal, pekerjaan ataupun saudara. Dia hanya bisa menunggu belas kasih dari orang-orang yang mau memberinya makan.
"Petugas kami menyampaikan kepadanya bahwa tujuan kami ingin membantu masalah yang dia hadapi. Salah satunya adalah agar tidak tidur di sembarang tempat,” ujar Mursidin.
Akhirnya Ken pun mau dibujuk. “Dia sangat menghargai kami selaku petugas sosial dan dengan senang hati ikut kami ke panti," tutu Mursidin.(uya/JPG)
Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mengamankan seorang warga negara asing (WNA) asal Inggris
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Januari-Maret 2024, Imigrasi Bali Tolak Masuk 318 WNA
- Melanggar Izin Tinggal, WN Bangladesh Ditahan Imigrasi Kalianda
- Ditjen Politik dan PUM Kemendagri Tingkatkan Pengawasan Terhadap WNA
- Bawa Senjata Tajam, Bule Rusia Mengamuk di Restoran Bali
- Rumah Tangga WNA Berantakan, Biduan Dangdut TE Diduga Jadi Pelakor, Waduh
- 8 WNA Overstay, Imigrasi Kelas I TPI Jakut Bergerak