Bule Jerman Berkedok Investor Dideportasi dari Bali

Bule Jerman Berkedok Investor Dideportasi dari Bali
Kepala Kantor Imigrasi Singaraja Hendra Setiawan memberikan sambutan pada sosialisasi pengawasan warga negara asing di Karangasem, Bali, Kamis (15/6/2023). Foto: ANTARA/HO-Kanwil Kemenkumham BalI

MN juga bertempat tinggal di alamat yang berbeda dengan yang tertuang dalam izin tinggalnya dan belum melaporkan perubahan alamatnya ke Kantor Imigrasi.

Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan dan koordinasi lintas sektor, MN kemudian diputuskan untuk dideportasi kembali ke Hamburg, Jerman pada Senin ini melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

MN dikenakan Pasal 75 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian karena tidak mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ada pun Satgas Bali Becik dibentuk oleh Direktorat Jenderal Imigrasi yang melakukan pengawasan menyasar WNA diduga melakukan pelanggaran keimigrasian.

Satgas itu juga dibentuk sebagai tindak lanjut maraknya warga negara asing berperilaku nakal dan tidak mengindahkan budaya, adat istiadat, dan norma yang berlaku di Bali.

Kantor Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Bali mengimbau masyarakat apabila menemukan WNA diduga melanggar aturan keimigrasian dapat menghubungi Satuan Tugas Keimigrasian “Bali Becik” melalui nomor 081399679966 atau melalui WhatsApp Imigrasi Singaraja pada nomor 0811389809.

Sementara itu, hingga Rabu (30/8), Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali mencatat sebanyak 213 WNA sudah dideportasi dari 45 negara dengan jumlah paling banyak di antaranya berasal dari Rusia sebanyak 59 orang.)

Sisanya, Amerika Serikat sebanyak 14, Inggris (13), Australia (12) dan Nigeria (9). Pada 2022, tercatat sebanyak 188 WNA dideportasi dari Bali.(antara/jpnn)

Seorang bule asal Jerman dideportasi dari Bali setelah ketahuan menyalahgunakan izin tinggal dengan berkedok sebagai investor.


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News