Bullying Tidak Bisa Disetop, Ajarkan Siswa Cara Menghadapinya

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Praktisi Pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, bullying tidak bisa dihentikan. Mengingat, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan aksi bullying dalam kehidupan sehari-harinya.
Tidak hanya di sekolah maupun lingkungan, dalam keluarga pun kerap terjadi meski tanpa disadari.
"Indonesia sudah biasa dengan perundungan. Malah bullying sudah dianggap lelucon. Itu sebabnya aksi bullying tidak bisa dihindari dan dihentikan. Makin dilarang makin kuat aksi perundungannya," kata Indra menanggapi kasus Audrey (14), siswa SMP di Pontianak yang dikeroyok 12 siswa SMA.
BACA JUGA: Kata Sandiaga Uno Kasus Perundungan yang Dialami Audrey
Indra yang membidangi pendidikan abad 21 ini mengaku, belum mengetahui jelas duduk permasalahan kasus Audrey. Apakah dikeroyok tanpa sebab, atau jangan-jangan Audrey yang duluan melakukan bully sehingga memantik amarah 12 siswa SMA.
"Kan belum jelas nih duduk permasalahannya, jadi enggak pas kalau dikomentari terlalu jauh," sergahnya.
Dalam dunia pendidikan, lanjut Indra, siswa tidak perlu dianjurkan menghentikan aksi bullying. Yang harus diajarkan adalah bagaimana siswa menghadapi aksi bullying.
BACA JUGA: Hati - Hati, Sering Kena Bully di Kantor Bisa Bikin Karyawan Alami Serangan Jantung
Tidak hanya di sekolah maupun lingkungan, dalam keluarga pun kerap terjadi meski tanpa disadari.
- Segera Disidang, 3 Tersangka Kasus Perundungan Dokter Aulia Belum Ditahan
- 3 Tersangka Kasus Pemerasan-Perundungan Dokter Aulia Risma Akan Disidang
- Peringatkan Tak Ada Bullying di Sekolah Kehutanan, Menhut: Saya Tak Segan Pecat Pelaku
- Ini Pemicu Konsulen Anastesi RSMH Palembang Merundung Dokter PPDS Unsri, Oalah
- Konsulen Anestesi RSMH Palembang Perundung Dokter PPDS Unsri Dinonaktifkan
- AKBP Abdul Ungkap Kronologi dan Motif Pelaku Perundungan Siswa SMP di Kota Bandung