Bulog: 100 Ribu Ton Beras Impor Segera Meluncur ke Pasar
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menargetkan beras impor akan disalurkan ke pasar dalam waktu dekat.
Adapun dia menjelaskan penyebab beras impor belum disalurkan karena masih masuk ke dalam tahap pengecekan.
Menurutnya, proses pengecekan tidak gampang dan singkat sehingga smpai saat ini beras impor masih di gudang Bulog.
"Minggu ini saya targetkan 100 ribu ton. Saya berharap paling mahal beras ini sampai konsumen sesuai harga eceran tertinggi (HET)," ujar Buwas pada konferensi pers, Jumat (20/1).
Saat ini stok beras di gudang Bulog sebanyak ada 600 - 700 ribu ton termasuk beras impor yang baru masuk pada dua bulan terakhir ini.
Selain itu, mendekati panen raya, Bulog menargetkan akan menyerap beras atau gabah petani sebanyak satu juta ton.
"Berarti 600-700 ribu ton kalau dengan tadi impor. Itu untuk kepentingan sampai puasa sangat cukup karena Maret diprediksi minimal 1 juta atau 2 juta," ungkapnya.
Perum Bulog memastikan fungsi stabilisasi harga pangan, khususnya beras terus berjalan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal Operasi Pasar beras di seluruh wilayah Indonesia.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menargetkan beras impor akan disalurkan ke pasar dalam waktu dekat.
- 3 UMK Binaan Pelindo Ikut Pameran di Luar Negeri
- Strategi Rocketindo Mendampingi Merek Asing ke Pasar Indonesia
- Update Stok Beras hingga April 2024, Bulog: 1,27 Juta Ton
- BAZNAS Distribusikan 137 Ribu Paket Beras Zakat Fitrah Hingga ke Pelosok
- Tinjau Harga Bahan Pokok di Sumsel, Satgas Pangan Polri Simpulkan Temuan
- Kementan Gandeng TNI AD untuk Wujudkan Lampung Menjadi Sentra Produksi Beras Nasional