Bulog Diminta Aktif Serap Gabah Petani

Bulog Diminta Aktif Serap Gabah Petani
Bulog Diminta Aktif Serap Gabah Petani
JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) diminta meningkatkan kinerja dengan melindungi harga gabah di tingkat petani. Karena itu, Bulog harus lebih aktif lagi turun ke desa-desa untuk membeli gabah langsung dari tangan petani.

Direktur Petani Center Imansyah Rukka menegaskan, saat ini petani kerap menjual gabahnya di bawah patokan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) karena menjual gabahnya melalui tengkulak atau pengumpul. "Kami berharap, petani sungguh terlindungi jika Bulog yang langsung turun ke desa-desa. Dengan demikian, terlihat jelas bahwa pemerintah memang konsisten dengan penerapan HPP," terang Imansyah usai mengikuti Pembukaan Loka Karya Regional Asean tentang Swasembada Beras dan Ketahanan Pangan Asean, di Balai Kartini Jakarta, Jumat (8/5).

Acara yang juga dirangkaikan dengan Pameran Bulogvaganza Eksotik Pangan Indonesia ini, digelar dalam rangka HUT Bulog ke 42. Pemerintah harus bisa mendorong petani tidak terlalu bergantung pada tengkulak di desa-desa. Apalagi setelah pemerintah memutuskan menaikkan HPP untuk semua jenis gabah. Hal ini sejalan dengan Inpres No 3 tahun 2007 dimana Bulog wajib membeli harga gabah petani sesuai HPP.

HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani naik 9,1 persen menjadi Rp2.400 per kg dari sebelumnya hanya Rp2.240 per kg. Sementara HPP Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan naik 7,2 persen menjadi Rp.3.000 per kg dari sebelumnya hanya Rp2.400 per kg. Selain itu harga pembelian beras di gudang Bulog juga dinaikkan sebesar tujuh persen menjadi Rp4.600 per kg. "Jika Bulog tidak membeli langsung ke petani, Bulog gagal mengawalkebijakan pemerintah ini," tegas Imansyah.

JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) diminta meningkatkan kinerja dengan melindungi harga gabah di tingkat petani. Karena itu, Bulog harus lebih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News