Bulog Tolong Segera Keluarkan Cadangan Beras
Salah satunya dengan mengeluarkan stok cadangan beras yang masih tersimpan di gudang melalui operasi pasar (OP) atau langkah lain.
"Sementara kami koordinasi dengan Bulog untuk bisa menyalurkan stok beras yang masih tersisa di gudang. Saat kenaikan harga jelang Natal dan tahun baru (Nataru) kemarin, kami masih melihat ada stok beras yang bisa sampai enam bulan ke depan.
Nah, itu mungkin yang bisa jadi langkah awal untuk menekan harga agar tidak terlalu tinggi," ungkap Ketua Bidang Penindakan dan Penegakan Hukum Satgas Pangan Kota Mojokerto AKP Suharyono.
Sebagai analisis awal, tambah Suharyono, mungkin kenaikan bisa jadi disebabkan masa panen padi yang masih lama.
Sedangkan stok beras di pedagang sudah menipis akibat jor-joran permintaan saat Nataru lalu.
Namun, kondisi itu tidak berarti tak memunculkan peluang kecurangan sejumlah oknum dalam memanfaatkan situasi.
Upaya penimbunan beras oleh oknum tak bertanggung jawab bisa saja terjadi demi meraup untung sebanyak-banyaknya.
Kondisi itulah yang kini menjadi atensinya agar stabilitas pangan senantiasa terjaga dari situasi normal.
"Ya, model pantauannya sama seperti saat Nataru kemarin. Sementara kami masih sebatas koordinasi bersama disperindag dan Bulog untuk mengawal agar jangan sampai ada kelangkaan," terang dia.
Jangan sampai kenaikan harga beras justru memunculkan polemik lain hingga dinilai menguntungkan sejumlah pihak.
- Perum Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Tahap 2 kepada 269 Ribu Warga Jakarta
- Update Stok Beras hingga April 2024, Bulog: 1,27 Juta Ton
- Harga Beras Mulai Stabil di Pasar Tradisional, Alhamdulillah
- Bulog Ramal Harga Beras Tetap Tinggi, Tak Seperti Dulu
- Pedagang: HET Atasi Harga Beras yang Ugal-ugalan
- Pemerintah Relaksasi Sementara HET Beras Premium, Harga Bakal Stabil?