Bunda Kaget Anaknya Gagal PPDB, Kalah Bersaing dengan Calon Siswa Nilai Rendah

Bunda Kaget Anaknya Gagal PPDB, Kalah Bersaing dengan Calon Siswa Nilai Rendah
Proses PPDB 2019. Foto : JPG/Pojokpitu

jpnn.com, GUNUNGKIDUL - Kurangnya sosialisasi aturan PPDB (penerimaan peserta didik baru) tingkat SMA membuat sebagian orangtua calon siswa kebingungan. Sebagian calon siswa harus terlempar dari seluruh sekolah pilihan saat mendaftar. Padahal, nilai ujian nasional (NUN) mereka tinggi.

Pepniyati, seorang wali murid mengungkapkan, anaknya memiliki dua pilihan sekolah saat mendaftar. Dalam pilihan pertama, anaknya kalah bersaing. Lantaran nilai calon siswa lainnya lebih tinggi. Tragisnya, anaknya juga kalah bersaing di pilihan kedua.

Yang mengagetkan, anaknya kalah bersaing dengan calon siswa lain yang nilainya jauh lebih rendah. Dengan begitu, anaknya gagal melanjutkan pendidikan di dua sekolah favoritnya.

”Anak saya nilainya 36,4,” keluhnya saat ditemui di SMAN 2 Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Merujuk aturan PPDB versi lama, kata Pepniyati, calon siswa yang terlempar otomatis bergeser terdaftar ke sekolah pilihan kedua. Dengan catatan memiliki NUN yang bersaing. Namun, aturan itu tak berlaku dalam PPDB kali ini.

BACA JUGA: Mama Pusing karena Anak Gagal PPDB Zonasi, Banyak Swasta Tutup Pendaftaran

Sebagai orangtua, warga Kecamatan Rongkop ini sempat kelabakan. Dia berupaya mencari berbagai informasi. Hasilnya, NUN memang bukan jaminan dalam sekolah pilihan kedua. Calon siswa dengan NUN rendah tetap diprioritaskan. Oleh sekolah yang dijadikannya sebagai pilihan pertama. Sementara, calon siswa yang menjadikannya pilihan kedua, seperti anak Pepniyati, tidak dikategorikan prioritas.

”Kalau ada perubahan aturan, pihak terkait seharusnya memberikan sosialisasi,” kritiknya.

Kisah yang dialami anak Pepniyati adalah bukti bahwa sosialisasi PPDB sistem zonasi masih sangat kurang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News