Bung Karno dan Proyek ‘Mustika Rasa’, Cita-cita Kuliner Indonesia Sejajar dengan Hidangan Eropa

Catatan lain tentang selera Bung Karno, ialah pada usia senjanya tampak fit karena biasa sarapan roti lebar dengan madu.
Selain itu, kesan Bung Karno sebagai seniman yang mencintai keindahan juga berlaku saat makan sayur lodeh, yang minta secara khusus agar nasinya tidak panas, tetapi justru dihangatkan dari kuah lodehnya.
“Jadi, ketika disiramkan ke nasi, rasanya pas," katanya.
Sebaliknya, lanjut Gaffar, kalau nasinya hangat, lodehnya dingin, maka akan menurunkan suhu yang justru diserap sayurnya.
"Prinsipnya, nasinya dihangatkan oleh sayur. Ini tak terbayangkan oleh banyak orang,” kisah pemilik gelar master dari Department of Asian Studies and Languages, The Flinders University of South Australia dan doktor ilmu politik dari UGM ini.
Hal lain yakni Bung Karno tak suka sayurnya diberi garam.
Bung Karno ingin menggarami makanannya di setiap suapan.
Menentukan sendiri karakter di setiap suapan.
Abdul Gaffar Karim menegaskan bahwa Proklamator Kemerdekaan RI yang juga Presiden Pertama RI Soekarno alias Bung Karno punya cita-cita agar masakan asal Indonesia berdiri sama tinggi dengan hidangan Eropa.
- Bogor Food Festival Hadirkan Jajanan Nusantara di Lippo Plaza Ekalokasari
- Pencinta Pedas Wajib Coba 3 Menu Spesial Ini di Sambal Bakar Indonesia
- Dairy Champ Perluas Potensi Wirausaha di Indonesia lewat Program Ibu Juara
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mencicipi Hidangan Khas Kerajaan di Royal Dinner Mangkunegaran Solo
- Tonton Teater Imam Bukhari-Sukarno, Megawati Sampaikan Pesan Penting