Bung Karno, Silsilah dan Pertanda Alam atas Kelahirannya

Bung Karno, Silsilah dan Pertanda Alam atas Kelahirannya
Foto Proklamator RI Ir. Sukarno (Bung Karno) yang dipasang di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Foto: Humas DPP PDIP

Syahdan, Raden Sukemi meminang Ida Ayu. Namun, rencana itu tidak berjalan mulus.

Ada hal yang merintangi asmara mereka. Raden Sukemi beragama Islam, sedangkan Ida Ayu penganut Hindu.

Orang tua Ida Ayu tidak mau putrinya dinikahi oleh orang beda suku dan agama.

“Oh, tidak bisa. Engkau berasal dari Jawa dan engkau beragama Islam. Tidak, sekali-kali tidak! Kami tidak akan kehilangan anak kami,” turut Bung Karno menukil ucapan orang tua Ida Ayu kepada Raden Sukemi.

Menurut Bung Karno, ayahnya sebagai muslim ingin menikah secara Islam. Dengan demikian, Ida Ayu harus menganut Islam.

Tentu saja pihak orang tua Ida Ayu tidak berkenan dengan rencana Raden Sukemi. “Satu-satunya jalan bagi mereka ialah kawin lari,” tutur Bung Karno.

Menurut adat Bali saat itu, kawin lari harus mengikuti cara-cara tertentu. Pada malam perkawinan, Raden Sukemi dan Ida Ayu harus menginap di rumah sahabat.

Syahdan, ada utusan yang dikirim kepada orang tua Ida Ayu untuk menyampaikan pesan bahwa putri mereka melangsungkan perkawinan.

Bung Karno dilahirkan pada 6 Juni 1901 di Surabaya dari pasangan ningrat Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News