Bung Karno, Silsilah dan Pertanda Alam atas Kelahirannya
“Ibu dan Bapak mencari perlindungan di rumah seorang kepala polisi yang merupakan sahabat Bapak,” cerita Bung Karno.
Keluarga Ida Ayu lantas datang ke rumah kepala polisi itu untuk menjemput putri mereka. Namun, si kepala polisi tersebut menentang maksud itu.
“Tidak, dia berada dalam lindungan saya,” kata Bung Karno mengutip ucapan sahabat ayahnya.
Perkara perkawinan Raden Sukemi dan Ida Ayu sempat diadili. Di pengadilan, Ida Ayu ditanya apakah dia menikah dengan Raden Sukemi karena sukarela atau dipaksa.
“Ibu menjawab, ‘oh tidak. Saya mencintainya dan melakukan kawin lari atas kemauan saya sendiri’.”
Namun, pada saat itu pengadilan menjatuhkan denda kepada Ida Ayu. Besarnya denda 25 ringgit.
“Karena merasa tidak disenangi di Bali, Bapak kemudian mengajukan permohonan kepada Departemen Pengajaran untuk pindah ke Jawa,” tutur Bung Karno.
Akhirnya Raden Sukemi ditugaskan di Surabaya. “….dan di sanalah aku dilahirkan,” tutur Bung Karno.
Bung Karno dilahirkan pada 6 Juni 1901 di Surabaya dari pasangan ningrat Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Setelah dari Amerika Serikat, Menteri AHY Langsung ke Bali Hadiri World Water Forum
- WWF ke-10 di Bali, Putu Rudana Bahas Isu Ini dengan Presiden Dewan Air Dunia
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- WWF Ke-10 di Bali, 7 KRI Bersiaga Menjaga Perairan di 4 Sektor