Buni Yani Divonis 1,5 Tahun Penjara, Tidak Ditahan

Buni Yani Divonis 1,5 Tahun Penjara, Tidak Ditahan
Buni Yani. Foto: dok/JPNN.com

Dalam video berdurasi singkat tersebut, Ahok mengutarakan 'jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu gak bisa pilih saya, ya kan dibohongi pakai surat Al Maidah 51 macem-macem itu, itu hak bapak ibu, yah. Jadi kalau bapak ibu perasaan gak bisa pilih saya karena saya takut masuk neraka karena dibodohin gitu ya.'

Perbuatan Buni Yani dinilai memenuhi unsur pasal 32 ayat 1 dan pasal 28 ayat 2 UU ITE melakukan ujaran kebencian serta mengedit isi video pidato Ahok.

Vonis ini lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum pada (3/10) lalu. Menuntut Buni Yani untuk dihukum dua tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsider penjara tiga bulan.

Hal yang memberatkan menurut hakim, perbuatan terdakwa telah menimbulkan keresahan dan tak mengakui kesalahannya.

Pada sisi lain yang meringankannya, yakni Buni Yani belum pernah diproses hukum dan mempunyai tanggungan keluarga.

Dalam perkara pelanggaran UU ITE, Buni Yani menjalani 19 kali persidangan. Dalam beberapa kali persidangan sempat suasana panas kerap mewarnai jalannya proses persidangan.

Sebelumnya, Buni Yani menanggapi tuntutan dari JPU pada (3/10) lalu sebagai bentuk kezaliman serta tidak berdasarkan azas keadilan.

Dia juga tidak menyangka sebuah unggahan di laman Facebook mengubah hidupnya. Ia membantah melakukan ujaran kebencian dalam unggahannya.

Vonis yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bandung kepada Buni Yani itu lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News