Bupati Tasikmalaya Pernah Diusir Hansip karena Truntung

Bupati Tasikmalaya Pernah Diusir Hansip karena Truntung
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum. Foto: dok jpnn

“Punteun Pak, parkir di sini buat Pak Bupati, yang mobil turuntung mah di pinggir saja,” kata Pak Hansip sambil menunjuk lokasi parkir di belakang.

Kang Uu pun memindahkan mobilnya. Tapi saat sedang memindahkan mobilnya, panitia datang dan memanggil saya. “Pak Bupati, Pak Bupati, parkir di sini saja,” katanya.

Hansip yang tadi mengusir saya bingung. “Hansip itu tidak salah, karena dia tidak kenal saya, wajar kalau “orang biasa” yang pakai mobil truntung itu diminta minggir karena parkir itu disediakan untuk mobil bupati, ” kata dia sambil tertawa.

Peristiwa unik lainnya, ketika dia makan di rumah makan mewah. Dia datang ke rumah makan itu dengan truntungnya. Dia pesan sop gurami. Waitres-nya nanya sampai 3 kali. “Sop gurami Pak?” “Iya Sop gurami,” jawab Kang Uu.

“Mungkin dia anggap Sop Gurame mahal, sementara saya datang pakai turuntung,” katanya sambil tertawa.

Bagi Kang Uu, mobil truntung itu punya sejarah panjang. Dia menyukainya mobil itu karena hadiah dari pamannya , KH. Abdul Aziz Affandy putra dari kakeknya KH. Choer Affandi, pendiri Pesantren Miftahul Huda, saat dia duduk di kelas 3 SMA.

Ke sekolah mobil itu selalu dipakainya. Padahal uang jajannya Rp 2000. Yang dibaginya untuk beli bensin Rp 1000 dapat 2 liter, Rp 500 buat rokok gapit, dan sisanya buat jajan.

“Kalau kehabisan bensin, kadang saya gadaikan jam tangan, ban serep, hingga STNK,” ujarnya mengenang masa lalu. (flo/jpnn)


Kang Uu lebih suka mengendarai mobil Suzuki turuntung tanpa patroli pengawalan atau patwal ke kantornya daripada naik mobil dinas.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News