Burhanudin Muhtadi Dilaporkan ke Polisi

jpnn.com - JAKARTA -- Serikat Pengacara Rakyat melaporkan Direktur Eksekutif Lembaga Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Senin (14/7).
SPR mempolisikan Burhanudin karena dianggap telah mengeluarkan pernyataan provokatif tentang hasil hitung cepat atau quick count perolehan suara pilpres.
Menurut Juru Bicara SPR, Sahroni, pernyataan Burhanudin, sesuai konfrensi pers yang dilakukannya pada 10 Juli 2014 lalu, sangat bertentangan dengan pasal 15 Undang-undang nomor 1 tahun 1946.
Pernyataan Burhanudin yang menyebut bahwa apabila KPU dalam real count berbeda dengan quick count, pastilah hasil dari real count KPU adalah salah dan yang paling benar adalah dari quick count pihaknya, dinilai telah meresahkan masyarakat.
"Itulah yang menyebabkan kami hari ini melaporkan ke Mabes Polri, karena ini meresahkan masyarakat. Jika kita cermati pernyataan tersebut bisa dipidana karena meresahkan masyarakat," kata Sahroni di Bareskrim Polri, Senin (14/7).
Menurut Sahroni, lembaga yang paling berwenang untuk memutuskan pemenang pilpres adalah KPU melalui perhitungan rekapitulasi surat suara yang digelar pada 22 Juli 2014.
"Tentunya kita sadari bahwa lembaga yang berwenang sampai dengan saat ini adalah KPU, tidak ada yang lain," ungkapnya.
Menurutnya pula, upaya ini merupakan bentuk intimidasi pelaksana pemilu di daerah dan pusat agar condong memilih salah satu quick count yang dinyatakan lembaga survei. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Serikat Pengacara Rakyat melaporkan Direktur Eksekutif Lembaga Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi ke Badan Reserse Kriminal
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025
- B2W Capai 80 Persen Target Kuartal I 2025, Siapkan Revitalisasi 15 Korwil se-Indonesia
- Hasan Nasbi Mengaku Hubungannya dengan Presiden Prabowo, Mensesneg, dan Teddy Sangat Baik
- Usulan Kubu Tom Lembong, Hadirkan Moeldoko dan Eks Mendag di Persidangan!
- HNW Dukung Rencana Prabowo Ingin Biaya Haji Indonesia Lebih Murah Dari Malaysia
- KSST Klaim KPK Naikkan Status Hukum Dugaan Korupsi Lelang Saham PT GBU