Buru Pembunuh Dubes AS, Sediakan Hadiah USD 10 Juta
jpnn.com - NEW YORK - Amerika Serikat sejak awal tahun ini secara diam-diam menawarkan hadiah USD 10 juta atau setara Rp 116 miliar demi informasi mengenai serangan terhadap konsulatnya di Benghazi, Libya September tahun lalu. Departemen Luar Negeri AS bahkan mengakui adanya hadiah itu melalui surat kepada anggota senat dari Partai Republik yang menanyakan hal tersebut.
Hadiah itu memang tidak dipublikasikan di situs Rewards of Justice (RFJ) milik Deplu AS karena alasan keamanan. "Atas alasan keamanan dan sensitifitas penyelidikan, penawaran hadiah khusus ini tidak diiklankan secara terbuka di situs RFJ," kata Deplu AS seperti dilansir BBC, Sabtu (16/11).
Hadiah ditawarkan kepada siapa saja yang mempunyai informasi mengenai pihak-pihak atau perorangan yang terlibat dalam serangan. Pada peristiwa itu, empat warga AS, termasuk Duta Besar Christopher Stevens tewas dalam serangan 11 September 2012.
Semula, serangan tersebut dikabarkan dipicu oleh protes-protes anti-AS menyusul munculnya film yang dianggap menghina Islam yang dibuat di negeri berjuluk Paman Sam itu. Namun kemudian terungkap bahwa serangan dirancang dan direncanakan oleh pasukan milisi.
Agustus lalu, AS telah mendakwa warga Libya pemimpin milisi, Ahmed Abu Khattala dan sejumlah orang yang diduga melakukan serangan di Benghazi. Hanya saja, Deplu AS belum mengumumkan apakah telah memberikan hadiah atas informasi yang mengarah ke penangkapan para tersangka.(esy/jpnn)
NEW YORK - Amerika Serikat sejak awal tahun ini secara diam-diam menawarkan hadiah USD 10 juta atau setara Rp 116 miliar demi informasi mengenai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa