Buruh Kepung Kantor Gubernur Jateng, Teriakkan Upah Sangat Rendah

Dalam aksi tersebut, massa menyuarakan sejumlah tuntutan konkret agar pemerintah meninjau ulang sistem pengupahan nasional yang dinilai merugikan pekerja, terutama di Jateng.
“Kami menolak upah rendah yang hanya menguntungkan investasi. Upah harus berimbang dan manusiawi. Sampai sekarang, Jawa Tengah upahnya sangat rendah,” kata Nanang.
Termasuk menuntut penghapusan sistem outsourcing atau kerja kontrak yang dinilai menciptakan ketidakpastian dan ketidaknyamanan pekerja.
Pihaknya mendesak pemerintah untuk segera merevisi Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law) sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi.
“Putusan MK harus dihormati. Pemerintah wajib menindaklanjutinya demi keadilan bagi pekerja,” ujar Nanang.(wsn/jpnn)
Aksi Mayday 2025 ini tak hanya memuat orasi tuntutan, tetapi juga disimbolkan dengan gunungan sayur dan buah-buahan diarak buruh berpakaian tradisional Jawa.
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Polisi Amankan Provokator dalam Aksi Hari Buruh, Apa Motifnya?
- Aksi May Day di Kantor Gubernur Jateng Berujung Ricuh, Sejumlah Provokator Diamankan
- Polisi Tangkap Provokator Aksi Ricuh May Day di Depan Kantor Gubernur Jateng
- Polisi Sebut Aksi May Day di Depan Kantor Gubernur Jateng Disusupi Kelompok Anarko
- Aktivis Sebut Prabowo Telah Membuktikan Komitmen terhadap Kesejahteraan Buruh
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh