Butuh Dorongan Superbesar Agar Pertumbuhan Ekonomi Sesuai Keinginan Presiden

Butuh Dorongan Superbesar Agar Pertumbuhan Ekonomi Sesuai Keinginan Presiden
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Terlebih lagi pada kuartal II-2021 juga bertepatan dengan bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2021. Biasanya pada kedua momentum tersebut, masyarakat meningkatkan konsumsinya karena didorong penerimaan THR.

Bahkan, pemerintah memperkirakan akan terjadi penambahan konsumsi masyarakat sebesar Rp 215 triliun yang berasal dari THR dan Gaji ke-13 ASN sebesar Rp 43 triliun, THR pekerja formal sebesar Rp 100 triliun dan THR pekerja informal sebesar Rp 72 triliun.

"Namun melihat data-data di atas jangan bergembira dulu. Pasalnya beberapa waktu lalu IMF menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia," ucap Hergun.

Wakil ketua Fraksi Gerindra itu menyebutkan bahwa IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi RI turun dari 4,8 persen menjadi 4,3 persen sepanjang tahun 2021. Padahal untuk pertumbuhan ekonomi dunia, IMF memproyeksikan naik dari 5,5 persen ke 6 persen.

Baca Juga: IR Ditangkap Polisi, SL dan MF Dipancing dengan Uang Rp 10 juta

Proyeksi IMF itu menurutnya tidak bisa dianggap sebelah mata. Pemerintah harus mempelajari data-datanya sehingga keluar keputusan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Bukan tidak mungkin proyeksi IMF lebih presisi dibanding proyeksi yang disampaikan pemerintah," pungkas Hergun. (fat/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Presiden Jokowi menginginkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 bisa di atas 7 persen.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News