Butuh Perlindungan LPSK, Bharada E Sudah Bercerita soal Insiden Berdarah di Rumah Ferdy Sambo

Butuh Perlindungan LPSK, Bharada E Sudah Bercerita soal Insiden Berdarah di Rumah Ferdy Sambo
Rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga yang disebut sebagai lokasi Brigadir J baku tembak dengan Bharada E. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) masih mempelajari permohonan dari anggota Korps Brimob Polri Bharada E yang disebut-sebut menembak Novriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Juru Bicara (Jubir) LPSK Rully Novian mengungkapkan permohonan itu masih ditelaah, terutama untuk menggali lebih jauh apakah pemohon dalam posisi terancam.

"Itu masih dalam materi penelaahan kami apakah terancam atau tidak, tetapi memang kami belum bisa sampaikan," ujar Rully, Jumat (22/7).

Rully menjelaskan LPSK telah mewawancari Bharada E. Dalam wawancara itu, saksi penting insiden berdarah di rumah Ferdy Sambo tersebut menceritakan rentetan peristiwa yang menewaskan Brigadir J.

Bharada E, tutur Rully, menyampaikan kronologi kejadian yang terjadi pada Jumat (8/7) itu secara runtut.

"Dia (Bharada E, red) menceritakan dengan baik runutan peristiwa dalam konteks yang diketahuinya," ungkap Rully.

Di sisi lain, istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi juga telah mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK.

Namun, LPSK mengaku belum bisa mengali keterangan dari Putri Candrawathi.

Juru Bicara LPSK Rully Novian mengungkapkan permohonan Bharada E masih ditelaah, terutama untuk menggali lebih jauh apakah pemohon dalam posisi terancam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News