Butuh Rp 5 Triliun untuk Raskin
Jumat, 12 April 2013 – 08:27 WIB
"Kita ini negeri tropis, investasi serangga dan hamanya banyak. Idealnya beras disimpan dalam waktu tiga bulan, karena tidak bau dan tidak berkutu. Kalau lebih dari enam bulan, beras akan bau apek. Sama halnya dengan baju yang disimpan selama seminggu, kan pasti bau apek," terang Sutarto.
Karena produksi beras tidak merata sepanjang tahun, maka harus disimpan di gudang. Sementara itu, musim paceklik selalu terjadi pada Agustus-Februari. Jadi stok di gudang dibagikan untuk 8-9 bulan ke depan. Jadi bisa dimaklumi kalau beras bau apek dan kadang berkutu. Meski begitu, pemerintah tetap menjaga mutu beras raskin. (nel)
JAKARTA-Pemerintah makin fokus memperhatikan kebutuhan masyarakat prasejahtera. Setelah menggelontokan 15 kg jatah beras miskin pada 2013, per Januari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Magelang Bergerak Aktif Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal
- Triwulan I 2024, Bank Jatim Cetak Kinerja Moncer
- Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Beri Atensi Perkembangan Harga Sejumlah Komoditas
- Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali
- Pra-Penjualan LPKR Mencapai Rp 1,5 Triliun di Kuartal I/2024
- Buka Peluang Pasar untuk UMKM di Luar Negeri, Bea Cukai Gelar Business Matching