Butuh Waktu Lama untuk Melihat Hasilnya

Butuh Waktu Lama untuk Melihat Hasilnya
Mendikbud Anies Baswedan. Foto: dok.JPNN

Nanti semester kedua tahun depan, kami memfokuskan pada MOS yang non kekerasan. Saya sering menemukan Kepsek tidak menjalankan aturan‎, tapi menjalankan kebiasaan. MOS yang diisi dengan perploncoan dianggap hal biasa. Nah ini akan kami ubah dengan mendekati Kepsek. Akan kami informasikan apa-apa yang bisa dilakukan saat MOS dan Kepsek nantinya menyampaikannya ke siswa.

Prinsipnya kami berusaha meng‎hentikan kebiasaan dan menatapkan aturan. Karena ada 2.800 sekolah yang harus diawasi, maka orangtua akan dilibatkan. Mereka bisa berinteraksi langsung dan melaporkan bila ada pelanggaran MOS.

Secara garis besar keberhasilan Kemendikbud?

Ada tiga yang berhasil kami capai selama setahun ini. Pertama, penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan. Ini ditandai dengan program hari pertama sekolah (mengajak orangtua mengantar anak ke sekolah) dan MOS (larangan perploncoan). Kedua, peningkatan mutu dan akses seperti reformasi UN 2015, evaluasi K13, program wajar 12 tahun, program Indonesia Pintar, gerakan PAUD berkualitas, dan guru garis depan. Ketiga, peningkatan efektivitas birokrasi. Tolok ukurnya di pembentukan struktur baru Kemendikbud, seleksi terbuka pejabat Kemendikbud, registrasi cagar budaya, belajar bersama maestro, penumbuhan budi pekerti, serapan anggaran, dan tamu kehormatan dalam Frankfurt Book Fair 2015. (esy/jpnn)

 


TEPAT 20 Oktober 2015, setahun sudah Kabinet Kerja berkiprah. Dalam bidang pendidikan, apa saja yang sudah dilakukan Kementerian Pendidikan dan Keb‎udayaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News