Buwas Ditantang Buktikan Soal Fitnah dan Pemalsuan Beras Bulog
“Penyebabnya ini BPNT bukan nyalurin, ada porsi Bulog dan non-Bulog, nah penerima BPNT kan boleh saja milih beras yang mana saja, yang kualitasnya sesuai keinginan,” ujarnya.
Rusli mengatakan, hal yang mungkin bisa dilakukan pemerintah atau Kemensos adalah membagi wilayah atau regional distribusi beras BPNT.
Misalnya Bulog memegang penuh distribusi di bagian pulau Jawa atau Sumatera, sedangkan pemasok lain di pulau lain.
“Kita kan tahu gudang-gudang Bulog berada hampir di seluruh Provinsi di Indonesia, jadi bisa saja pemerintah mengatur itu, sehingga beras-beras yang ada di Gudang Bulog bisa tersalurkan,” tuturnya.
Dia mengatakan, kualitas beras BPNT Medium dan ke atas juga harus tetap terjaga. Sementara jika beras menumpuk terlalu lama di gudang maka akan terjadi penurunan kualitas.
“Harus di cek dulu data di Bulog, apakah beras yang kualitasnya menurun itu ada di gudang-gudang sehingga tidak bisa disalurkan ke BPNT,” pungkasnya. (flo/jpnn)
uwas menyebut Bulog difitnah dengan modus pemalsuan sehingga seakan-akan beras yang dikeluarkan jelek dan membuat masyarakat tidak tertarik.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Buwas Curiga, Penghapusan Pramuka dari Ekskul jadi Upaya Melemahkan Indonesia
- Update Stok Beras hingga April 2024, Bulog: 1,27 Juta Ton
- Bulog Ramal Harga Beras Tetap Tinggi, Tak Seperti Dulu
- Bulog Diingatkan Mempercepat Distribusi Beras
- Pemalsuan Dokumen 2.000 Ton Beras Bulog di Sumut Terungkap, Nih Pelakunya
- Satgas Pangan Perlu Diperkuat untuk Menjaga Stabilitas Harga Beras